Gaya Hidup Sedentari
Menilik beberapa tahun belakangan ini, perubahan zaman dirasa berjalan begitu pesat. Bermacam inovasi dalam berbagai bidang diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Contoh paling gampang adalah kehadiran barang-barang elektronik seperti smartphone. Pengaruh besar yang ditimbulkan tak jarang mampu membentuk kebiasan dan mengubah ritme aktivitas keseharian kita selaku pengguna. Misalnya dulu, ketika menginginkan sesuatu, kita akan pergi secara langsung mendatangi toko yang bersangkutan lalu membayarnya. Namun sekarang, kita dapat melakukan hal yang sama meskipun hanya dengan tiduran atau duduk manis ditempat, lalu memesannya secara online. Lebih simple dan mudah bukan? Tentu saja. Eh, tapi tunggu dulu! Kebiasaan “sejenis” seperti ini secara tidak sadar telah mengarahkan kita pada gaya hidup sedentari. Apa itu?

Gaya hidup sedentari adalah sebuah kebiasaan dimana seseorang cenderung pasif atau tidak banyak melakukan aktivitas fisik disertai dengan penyimpangan pola makan dimana asupan yang masuk kedalam tubuh tergolong tinggi energi (protein, lemak, karbohidrat) tetapi kekurangan serat. Umumnya, selain dipengaruhi oleh kebiasaan, tuntutan profesi juga sering membuat orang tidak punya pilihan selain menjalani gaya hidup seperti ini. Aktivitas yang termasuk dalam gaya hidup sedentari cukup banyak, dan mudah dilihat dalam keseharian seperti:

1.      Duduk berlama-lama didepan TV atau Komputer,
2.       Melakukan pekerjaan berjam-jam dimeja kerja,
3.       Tidur-tiduran,
4.       Membaca buku, atau,
5.       Pergi dengan berkendara ketimbang jalan kaki.


Beberapa Contoh Aktivitas Sedentari



Penyakit akibat Obesitas (Atas)
dan Perbandingan Obesitas vs Normal


Jika diperhatikan secara seksama, aktivitas-aktivitas itu memungkinkan orang untuk melakukan sedikit sekali gerakan dalam periode waktu yang cukup lama. Bahkan berdasakan data AS (2003-2004), orang-orang menghabiskan waktunya sekitar 7.7 Jam perhari diluar tidur hanya untuk aktivitas sedentari. Kondisi ini tergolong tidak baik dan dapat merangsang munculnya bebagai masalah kesehatan serius seperti diabetes akibat naiknya kadar gula dalam darah. Penyakit kardiovaskular akibat terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah, serta yang paling populer dan menjadi momok banyak orang karena terkait langsung dengan penampilan fisik yaitu obesitas.

Obesitas atau yang awam disebut sebagai kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana tubuh menimbun banyak sekali lemak secara berlebihan yang dalam waktu lama akan terakumulasi dan dapat meningkatkan resiko kesehatan penderitanya. Obesitas dapat dengan mudah diketahui melalui pengukuran indeks massa tubuhnya (body mass index) atau BMI yaitu melalui rumusan perbandingan antara berat dan tinggi badan. Orang dengan obesitas lazimnya memiliki nilai BMI lebih dari 30 sedangkan pada orang normal idealnya berkisar diantara 18.5-24.9, mengacu standar internasional WHO (1998). Secara fisik orang obesitas akan memiliki bentuk tubuh yang gemuk dan melar, merasa cepat lelah dan sering mengalami kesulitan saat bernafas.


Pemicu Obesitas
Obesitas sendiri dipicu oleh beberapa faktor seperti genetika, penyakit, namun yang lebih sering saat ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Hal ini tidak mengherankan mengingat banyak orang yang kini kurang lagi memperhatikan kualitas makanan dan asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh, asal mengenyangkan, semua akan dimakan. Mereka tak lagi mempedulikan kaidah gizi seimbang dan lebih memilih apa yang disuka seperti mengkonsumi makanan dan minuman cepat saji dengan alasan lebih mudah, praktis serta punya banyak pilihan. Terlepas dari nilai gizinya yang rendah, seringkali kandungan bahan seperti pengawet, pewarna, dan penambah cita rasa buatan membuat orang-orang merasa ketagihan untuk terus menikmatinya. Pada akhirnya, pola makan yang tidak sehat seperti ini ditambah gaya hidup sedentari yang mereka pilih membuat peluang terkena obesitas semakin besar.

Obesitas selain menurunkan tingkat percaya diri karena merubah bentuk penampilan tubuh menjadi tidak profesional juga dapat mengakibatkan timbulnya beberapa masalah kesehatan lain bagi penderitanya. Beberapa penyakit yang umum ditemukan antara lain penyakit jantung, diabetes, kanker, hipertensi, kolesterol tinggi, asam urat, radang sendi dan sebagainya. Kita tentu tidak bisa mengatakan bahwa itu semua adalah penyakit yang sepele mengingat banyak sekali kasus kematian yang disebabkan olehnya.



Lalu bagaimana solusi yang tepat agar kita dapat terhindar dari obesitas?
Langkah pertama yang dapat diri sendiri lakukan adalah dengan mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Pilih pola makan bergizi seimbang dengan memadu-padankan bermacam variasi lauk-pauk, susu dan buah-buahan agar kadar gizinya tercukupi. Penting juga untuk membatasi konsumsi makanan berlemak dan digoreng, serta memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas atau setara 2 liter perhari. Selain itu, kita sebisa mungkin untuk mengurangi gaya hidup sedentari dengan melakukan banyak aktivitas diluar ruangan seperti berjalan kaki, bersepeda ke kantor, atau berolahraga secara rutin tiap harinya. Selain itu, beri jeda waktu bagi tubuh dengan melukan variasi selingan seperti “peregangan” saat sedang melakukan aktivitas yang sama selama berjam-jam.

Pola Hidup Sehat untuk Menghindari Obesitas



















Gagal Menurunkan Berat Badan ?


Tetapi bagaimana jika kita sudah terlanjur obesitas dan merasa kesulitan jika menurunkanya sendiri?
Terkadang, meskipun keinginan untuk kembali mendapatkan berat badan ideal terasa begitu menggebu-gebu. Banyak orang yang kemudian merasa pasrah dan pesimis tidak bisa menurunkan berat badan karena segala usaha yang telah dilakukan berkali-kali gagal. Entah karena caranya yang salah, atau ada faktor lain? Kita hanya bisa menebak-nebak saja.

Kenapa Harus LightHOUSE Indonesia ?
Namun untungnya, kini ada satu solusi mudah dan praktis yang dapat dicoba bagi mereka yang mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan. lightHOUSE Indonesia, itulah jawabannya, klinik penurun berat badan yang telah berpengalaman lebih dari 11 tahun itu telah banyak dipercaya dan teruji oleh masyarakat dalam usaha mendapatkan berat badan yang ideal. Klinik ini merupakan satu-satunya weight control center di Indonesia dengan program penurunan berat badan komprehensif yang mengkombinasikan antara pola makan, terapi dan serta program simulasi langsung di bawah pengawasan medis. Lokasi tempat yang strategis dan tersebar dipusat kota seperti BSD, Kelapa Gading, Sudirman dan Thamrin membuatnya sangat mudah untuk diakses. Selain itu, para klien yang ingin mengambil program penurunan berat badan “light weight” akan mendapatkan pelayanan yang ramah tidak hanya oleh dokter dan ahli gizinya saja, tetapi juga staf yang bertugas disana. Kita juga akan diberikan fasilitas konsultasi gratis yang tentu sangat berguna dalam penyusunan program diet yang ingin dijalankan. Agar semakin menambah wawasan dan pengetahuan, lightHOUSE Indonesia secara rutin menggelar mini workshop yang mengangkat tema seputar masalah gizi dengan pembicara ahli yang kompeten dibidangnya, yang tentu sangat sayang untuk dilewatkan.

Banyak cerita dari orang-orang yang telah sukses menurunkan berat badan dengan bantuan lightHOUSE Indonesia. Jadi tunggu apa lagi, buat kamu yang merasa obesitas dan ingin menurunkan berat badan, segera datang kliniknya, konsultasi ke ahlinya, dan buktikan sendiri kebenaranya! Sekarang tidak ada alasan untuk tidak punya badan ideal, semua orang bisa, percaya!, lightHOUSE Indonesia mampu mewujudkannya.

Tulisan ini diikutkan pada lightHOUSE Indonesia Writing Competition, info lengkap klik http://www.lighthouse-indonesia.com/lighthouse-indonesia-writing-competition/
Untuk mendapatkan tampilan terbaik disarankan menggunakan opera/firefox pada dekstop. Tulisan ini telah di share ulang di Forum Liputan 6 dengan alamat : http://forum.liputan6.com/t/gaya-hidup-sedentari-obesitas-dan-solusi-mengatasinya/48559

Tidak ada komentar:

Posting Komentar