Dahmer


Dipostingan kali ini, aku mau share series yang baru saja kutonton belum lama ini. Series ini juga sangat populer karena diangkat dari kisah nyata, judulnya Dahmer. Series yang tayang di Netflix ini baru dirilis bulan september lalu, bercerita tentang biografi seorang Jeffrey Dahmer, narapidana asal US yang terjerat kasus pembunuhan berantai. 



Cerita bermula dari bagaimana kehidupan masa kecil Dahmer, yang harus tinggal disebuah keluarga yang kurang harmonis / broken home. Dahmer remaja mempunyai minat / kecintaan pada bidang anatomi, juga menyukai benda tak bernyawa (baca:bangkai).




Suatu hari, Ayah dan Ibu Dahmer bertengkar hebat yang pada akhirnya membuat Ibunya memutuskan untuk pergi, membawa adiknya, dan meninggalkan Dahmer sendirian. Kebetulan, saat Ibunya pergi itu, Ayah Dahmer juga ikutan minggat entah kemana dengan pacar barunya. Sampai akhirnya, kondisi waktu itu benar-benar mempengaruhi psikologis dan perilaku si Dahmer saat dewasa. Ia tumbuh menjadi seorang introvert dan kurang kasih sayang, sehingga tak mengherakan, apabila Ia sering merasa insecure saat hendak menjalin hubungan dengan orang lain, entah itu persahabatan atau percintaan. Dahmer punya trauma dan ketakutan yang mendalam bahwasannya, semua orang yang dekat dengannya, pada akhirnya akan pergi meninggalkannya seorang diri.




Kenapa Dahmer bisa berakhir sebagai seorang pembunuh, psikopat, sekaligus kanibal?


Jawabannya mungkin tadi, rasa insecure yang dia punya, dan juga obsesi dia akan sesuatu yang tidak bernyawa. Sekarang gini, pernah nggak kalian terobsesi sama seseorang, dan karena saking terobsesinya itu, kalian berharap, "ah seandainya she / he is mine" even, dalam keadaan mati sekalipun, tetap akan diterima dengan senang hati.



Itu juga yang mungkin dirasain Dahmer, dia pikir jika orang yang dia sukai dibuat mati, he can own them just for himself. Jadi nggak ada lagi perasaan takut bakal ditinggal pergi, kerena sekarang, jasad mereka sudah tergeletak mati. Sehingga, dia bisa dengan bebas mau ngapain aja sama "bangkai" tadi, bahkan untuk melakukan tindakan keji diluar nalar seperti pelecehan seksual (sex with corpse), mutilasi dll, terserah, suka-suka dia. Sama halnya ketika dia mau makan daging mereka, Dahmer pikir, dengan begitu, orang-orang tadi bisa stay forever dan  gak akan pergi. Selamanya akan bersama Dahmer sampai Ia mati.



Yang menarik, kalau nggak salah di Episode 7, dimana Dahmer ketemu sama seorang cowok yang dia suka (iya, Dahmer memang gay). Disitu, Dahmer benar-benar ngerasa senang karena akhirnya, setelah sekian lama, sekian banyak orang yang dibunuh dan jadi korban. Kali ini dia bisa ketemu seseorang yang ngebuat dia serasa benar-benar jadi "manusia" who love, and be loved. Tapi sayangnya, the feeling of love dia kek masih kalah sama perasaan insecure-nya. Ujung-ujungnya tetep dibacok mati juga tu orang😓



Secara pribadi aku kasih nilai 9/10 buat series ini, si Dahmer-nya gila, mirip banget sama orang aslinya, dari cara ngomongnya, mukanya, perawakannya, semuanya. Bahkan denger-denger, si aktor sempet depresi setelah ngambil peran ini, saking  segitunya ngedalemin peran kali ya, hihi. 👀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar