Pengalaman pertama menginjuakan kaki di pulau seribu adalah "indaaaaaaaaaaaaaaahnya", waktu itu sampai pangling, ini masih di jawa kan ? sumpah lautnya indah banget, kaya berasa dinegeri lain.

Sedikit Flashback, sewaktu semster 5 kemarin, aku ngambil mata kuliah manajemen kawasan konservasi. Aku yang notabene mahasiswa jurusan Arsitektur Lanskap sangat tertarik dengan mata kuliah asal fakultas kehutanan tersebut, apalagi pas denger kata konservasi, bayanganku ini mata kuliah bener-bener "care" banget sama yang namanya alam dan kelestariannya. Kebetulan dimata kuliah ini kita banyak diajarin masalah "kawasan konservasi" apa itu jenis-jenisnya, pengelolaannya  , hingga sampai pada bagaimana pemberdayaan masyarakat di dalam kawasan tersebut.

Nah berhubung Taman Nasional termasuk ke dalam salah satu kawasan konservasi, waktu itu Ibu Ina, dosen Manajemen Kawasan Konservasi mengusulkan agar fieldtrip wajib mata kuliah MKK ke Taman Naional Kepulauan Seribu (TNKS). Awalnya sih agak syoook pas dengar pulau seribu, bukan apa-apa, pasalnya aku gak bisa berenang sama sekali, dan kegiatan utama fieldtrip nanti adalah snorkeling di sekitar pulau Tidung (kalau gak salah). Ah jangan-jangan nanti aku terbawa arus, tenggelam dan mati, hahah ironis sekali, jika seminggu kemudian, namaku terpampang di salah satu koran ibukota "telah ditemukan mayat blalala, mengambang di sekitar perairan kepulauan seribu", hmm kan gak lucu banget.

Okelah, Hari-hari keberangkatan pun tiba, pagi-pagi banget, kami udah di dalem angkot berangkat dari bogor ke muara angke, lumayan ngatuk, alhasil sebagian besar temen-temen yang lain juga tidur terlelap di dalam angkot. Tepat jam 7 pagi,  kami tiba di muara angke, ya tuhan baunya -__-" gak nahan banget, bau busuk, amis terasa menyengat sampai masuk ke ubun-ubun, rasa-rasanya mau muntah. Beruntunglah, persinggahan dimuara angke cuma sebentar, sehabis itu kami berlanjut menuju dermaga untuk naik ke dalam perahu . Waktu itu kami naik perahu berwarna biru, dengan 2 tingkat dan tahukah?, sumpah di dalam perahu itu sesak sekali, banyak banget warga jakarta yang mau liburan ke pulau seribu, belum lagi barang-barang bawaannya yang begitu banyak. Ahh rasanya sudah seperti ikan pepes :). Tapi so far seru, apalagi pas bisa ngelihat lautan dari jendela perahu. Wah Tuhan luar bisa indah ! Disitu aku sadar, bahwa manusia nampak sangat-sangat kecil dibandingkan dunia dan seisinya.

Beberapa jam teombang-ambing di tengah lautan cukup membuat kepala sedikit pening dan pusing, Tapi perasaan itu seketika hilang manakala kami sampai di pulau pramuka, pulau pertama yang menjadi pintu gerbang untuk mengeksplorasi keindahan pulau seribu . Menurut aku, pulau pramuka ini sangat bagus, disisi anjungan, kita bisa melihat ikan-ikan cantik yang sengaja di tangkarkan, dan ada ikan hiu juga loh :) hiu kecil tentunya. Oh ya, di pulau pramuka ini, kami menyewa penginapan yang tepat berada di depan pulau, meski agak sedikit mahal, tapi dari situ kami bisa langsung memandang indahnya laut biru membentang.





Selepas beristirahat sejenak, kami berkeliling mengelilingi pulau pramuka, meski panas, kami tetap senang, melihat aktivitas penduduk, melihat anak-anak kecil berlarian di jalan-jalan pedestrian,mengunjungi masjid, hingga mengunjungi kantor pengelola untukk mendapat sedikit pengarahan terkait pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Disitu kami dijelaskan, tentang berbagai macam hal terkait pulau seribu, seperti zona pemanfaatan, zona inti, bagaimana karakteristik penduduknya, bagaimana fasilitas-fasilitas pendukung wisatanya, hingga sistem pengelolaan limbah. Setelah selesai dengan penjelasan dari pihak pengelola, kami bersiap-siap untuk melakukan agenda kami selanjutnya, yaitu senorkeling di pulau tidung, Sebelum senorkeling, kami fitting (bener gak ya nulisnya?) alat dulu, untuk memastikan agar peralatan senorkeling kami pas. Setelah selesai, kami pergi mencoba alat snorkeling di pulau semak daun. Pulau semak daun jaraknya lumayan jauh dari pulau pramuka. Dan tahukah ? ternyata pulau semak daun itu luasnya hanya sekitar 2 atau 3 kali luas lapangan bola, dan disini memang banyak sekali orang yang ingin mencoba peralatan untuk senorkeling.


Yepp, gleeekk gleeek gleeek, air laut tanpa sengaja tertelan, rasanya asin sekali, dan sedikit kena mata, uhh perih.. Orang dasarnya gak bisa berenang, waktu itu aku sedikit takut, tapi aku paksakan untuk mencoba, dan alhamduliah bisa, berkat penampung yang selalu setia melekat di badan heheh..
Oh ya, ternyata gak aku doang loh yang pakai pelampung, yang udah jago renangpun mesti pakai, buat keselamatan katanya :D






Selesai dengan pulau semak daun selanjutnya kita ke pulau tidung ! yeye ! time to senorkeling. Setelah spot yang kami cari ketemu, kami melakukan senorkeling dan you know ?, disana ikannya sungguh banyak, cantik, dan sangat menggoda untuk berlama-lama dilihat. Airnya biru, ombaknya tenang, wahh sempurna benget buat senorkeling:D. Dipulau ini juga banyak ditemui terumbu karang yang masih dalam kondisi luar biasa keren !!! samapi-samapi kaki aku kegores terumbu karang, berdarah dan untung tidak ada hiu disana hehehe.. Kami sengaja berlama-lama senorkeling, pasalnya terlalu banyak hal yang tak ingin kami lewatkan. Meskipun pada akhirnya, kami harus segera kembali ke penginapan. Tapi jujur, ini pengalaman pertama senorkeling yang gak bakal dilupain seumur hidup deh !

Keesokan harinya, kami punya agenda baru, yaitu menanam pohon mangrove di pulau panggang. Kenapa namanya pulau panggang ?, karena dipulau ini kita akan benar-benar merasa terpanggang saking sedikitnya vegetasi di pulau tersebut. Kebanyakan lahan dipulau ini memang didominasi oleh rumah-rumah penduduk. Tak ada kesan khusus dipulau ini, lantaran cukup banyak sampah yang bertebaran di ujung pulaunya. Pun begitu, ada sebagaian kawasan yang memang masih bersih, dan itulah tempat kami menanam mangrove. Setelah menanam mangrove, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat penangkaran hiu, disana banyak sekali hiu-hiu yang ditangkarkan, rasanya ngeri kalau aku sampai jatuh terpleset disitu -__-" hih.. menakutkan:D. Oh ya disitu ada juga semacam tempat jualan/rumah makan/ apa namanya.. Disitu kita bisa membeli es krim apa ya lupaaa.. pokoknya khas banget deh pulau seribunya !






Dan jeng-jeng malam harinya, aku sempat berkeliling pulau pramuka, waw, kelap-kelip lampu di ujung lautan membuatku terpana, tak ingin rasanya segera pulang dari pulau ini. kalau boleh, aku pengin seminggu lagi dipulau seribu #heheh ngarep. Dipulau pramuka, terutama dipinggir pantai ramai loh, pas malam hari banyak orang-orang berkumpul di warung-warung, bercengkrama sambil bermain gitar. Wah kesannya hangat sekali.





Oh yaa, hari terakhir, kami punya aganda kegiatan yaitu melepas penyu kelaut, lokasinya masih di pulau pramuka. Sebelum melepas penyu, kami terlebih dahulu mengunjungi tempat penangkarannya, wahhh...ada penyu yang masih kecil, hingga yang sudah tua. Jenisnya bermacam-macam loh, bahkan ada yang albino kalau gak salah. Setelah puas, kami pun pergi menuju pinggir lautan, disini kami melepas beberapa ekor anak penyu. Senag sekali rasanya melihat anak-anak penyu itu berlari menuju air lalu kemudian tersapu ombak.. hahah...






Well, dan tidak terasa, hari itu adalaha hari terakhir aku di pulau pramuka, hhmm pengin banget dah suatu saat balik lagi kepulau ini, aku pengin senorkeling lagi..:) meski pake pelampung :D
 Oh yah, sebelum pulang, aku sama temen-temen sempet berkeliling pulau pramuka, ternyata ada beberapa bagian pulau yang masih belum terekspose dan belum termanfaatkan, padahal pemandangannya indah banget, seperti di bagaian belakang pulau, kenapa tempat ini malah jadi tempat sampah ?, hikkss, semoga kedepannya pihak pengelola lebih bisa mengeksplorasi pulau pramuka ini, sehingga pramuka bisa menjadi lebih baik lagi, dan pulau seribu bakal menjadi destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Amin :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar