Desa Tunjung Lor merupakan salah
satu desa yang terletak di kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Sesuai
namanya, “Tunjung” merupakan adaptasi dari kata Tanjung, konon katanya, Tanjung
adalah seorang puteri (bidadari) cantik yang sering kali terlihat ketika
terdapat pelangi, sedangkan “Lor” sendiri dalam bahasa jawa berarti utara,
praktis desa Tunjung Lor merupakan desa yang terletak di sebelah utara dari
desa tunjung yang lain (desa tunjung lebih dari satu).
Lokasi desa tunjung lor cukup
mudah di capai karena letaknya yang sangat dekat dengan Jalur Pantai Selatan
yang cukup ramai di lalui kendaraan bermotor. Namun yang unuk disini, dan
sedikit membuat desa ini terisolasi dan agak tertinggal dari segi pembangunan
atau infrastruktur yaitu karena adanya sebuah kali pemisah namun tanpa disertai
akses jembatan untuk menyebranginya. Alhasil masyarakat setempat masih
menggunakan alat transportasi sederhana berupa perahu (orang lokal menyebutnya
Gethek), yang masih digerakan dengan tenaga manusia. Kondisi seperti ini
sebenarnya sangat dikeluhkan dan begitu menyusahkan. Jika kondisi hujan tiba,
dan kali yang ada meluap, otomatis warga desa yang tidak memiliki kendaraan
pribadi akan sangat terganggu dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, seperti berbelanja ke pasar, atau sekolah. Penulis yang hidup didesa
tersebut sungguh sangat merasakan bagaimana susahnya menjadi warga desa ini L. Memang betul ada
alternatif jalan lain, yaitu melalui desa gentawangi-margasana-jatilawang,
namun akan sangat memakan waktu dan biaya sehingga membuatnya sangat tidak
efisien.
Saya terkadang tidak habis fikir,
kenapa bertahun-tahun tidak ada perubahan yang berarti terhadap desa ini ?,
semuanya still the same seperti saat 4 tahun lalu saya tinggalkan untuk mengikuti
pendidikan S1 di IPB. Kemanakah pemerintah daerah setempat ? apa yang mereka
kerjakan ?, tak bisakah mereka membangunkan sebuah jembatan penghubung
sederhana yang kiranya cukup aman untuk dilalui saat banjir datang?, saya
benar-benar prihatin (mengikuti kata SBY).
Terlepas dari permasalahannya,
Desa Tunjung Lor merupakan desa yang cantik jika boleh penulis ungkapkan.
Dibatasi oleh sungai disebelah barat, selatan dan timur, serta gunung di
sebebelah utara, maka desa ini akan terlihat seperti pulau terapung. Pesona
rural lanskap pesawahan begitu kentara, indah mempesona mata, kabut putih yang
tebal dan lembab merupakan perhiasan pagi hari yang menambah rasa syahdu.
Besar harapanku, suatu saat
nanti,Tunjung Lor akan menjadi desa yang maju, namun dengan rural chemistry
yang setidaknya sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar